Rabu, 27 November 2013

Hujan, Warung Semawis Bubar*

Warung semawis di kawasan Pecinan hingga kini masih terkendala musim. Ketika hujan deras mengguyur, warung-warung di sana sepi pembeli. Bahkan, tak sedikit yang langsung bubar.

Manager Operasional Warung Semawis Ling Ling mengatakan, di sana tidak mungkin didirikan tenda permanen. Sebab menggunakan jalan sepanjang 300 meter di Gang Warung.

Karena itu, ucap Ling Ling, setiap hujan turun, warungnya langsur bubar. “Kendala lain, meski tidak ada hujan, terkadang ada rob. Jadi dibutuhkan back up dari pemerintah untuk mengatasi permasalahan tersebut.”

Ling Ling berharap Pemkot membantu mengatasi drainase, juga tata jalan. Sebab hal itu yang menjadi kendala selama ini. “Karena perkembangan saat ini sudah sangat meningkat. Dalam satu malam saja pengunjung yang hadir mencapai ribuan.”

Pada Jumat, bisa mencapai 1000-1500 pengunjung. Sementara pada Sabtu dan Minggu mencapai 2000-2500 orang. “Itu saja belum kalau pas liburan,” pungkasnya. Saat ini Warung Semawis mencatat sudah ada 60 konter makanan dan 10 konter pendukung.

Warung Semawis, klaim Ling Ling, tak berorientasi profit. Melainkan untuk revitalisasi Pecinan. Karena itu, segala keuntungan dikembalikan kepada warga. Yaitu, berupa kegitan sosial dan juga pembangunan jalan, perbaikan saluran, juga penerangan. “Salah satu bentuk sosial adalah tiap bulan Ramadan digelar pasar murah sembako Rp 5 ribu dengan isi Rp 100 ribu. Selain itu, juga digelar tali asih ketika peringatan Cap Go Meh.” (fai/isk)



*) Tayang di Jawa Pos Radar Semarang, 26 November 2013.

Warung Semawis di Pecinan Semarang