Senin, 29 April 2013

Kepala BPBD Kendal Dipanggil Panwaslu


KENDAL – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kendal, Paul Simamora, Selasa (23/4) dipanggil Panitia Pengawas pemilu (Panwaslu) Kabupaten Kendal. Pemanggilan tersebut terkait penggunaan mobil dinas saat mengikuti deklarasi pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko di Solo 14 April yang lalu.
Mobil dinas dengan nopol H 69 D tersebut ditemukan Badan Pengawas pemilu (Bawaslu) Jateng di sekitar Stadion Manahan Solo tempat deklarasi berlangsung. Divisi Penanganan Pelanggaran Panwaslu Kendal, Ubaidillah menjelaskan, pihaknya memang sengaja memanggil Kepala BPBD Kendal untuk dimintai klarifikasi terkait temuan Bawaslu Jateng tersebut.
“Dalam klarifikasinya, Paul Simamora mengakui mobil tersebut memang mobil dinas Kepala BPBD Kendal. Namun, ia membantah jika hendak mengikuti deklarasi,” jelasnya.
Ubaidillah menambahkan, menurut pengakuan Paul, dirinya hanya terjebak di pinggir jalan di depan pintu gerbang stadion. “Paul hanya mengatakan, akan menjenguk pamannya yang sakit, dan saat hendak melintas di kawasan stadion terjebak kemacetan,” paparnya.
Dijelaskan, klarifikasi dari Paul akan dijadikan bahan dan dikaji ulang dengan mengumpulkan bukti dan keterangan dari Bawaslu dan Panwaslu Kabupaten Surakarta. “Jika memang (Paul) terbukti ikut dalam deklarasi tersebut, akan kita laporkan ke pimpinan untuk diberikan sanksi,” jelasnya.
Terpisah, Paul Simamora saat ditemui di kantor BPBD Kendal mengatakan, pihaknya saat itu memang ada di Solo. Namun, ia berkilah jika hendak mengikuti kegiatan deklarasi tersebut. “Ketika itu ada kemacetan, lalu saya disuruh belok. Tiba-tiba ada rombongan Ganjar dari belakang. Lha wong mobil saya di luar (stadion) gitu kok,” ujarnya menegaskan. (mg1/ric)

*) Tayang di Radar Semarang, 24 April 2013
DIKLARIFIKASI
Mobil Dinas Kepala BPBD Kendal tertangkap sedang parkir di sekitar Stadion Manahan Solo saat deklarasi Pasangan Ganjar-Heru, 14 April lalu.

Kejar Target, KPP Gandeng Polres

KENDAL – Untuk memenuhi target pajak pada tahun 2013, Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Batang, yang membawahi Kabupaten Kendal dan Batang, mengandeng Kepala Daerah dan Kepala Resor Masing-masing Kabupaten.
Kerjasama tersebut meliputi sosialisasi kepada wajib pajak dan pendampingan kepada petugas pajak yang mendatangi wajib pajak yang kurang kooperatif. Kepala KPP Pratama Batang, Eka Damayanti Unggianingsih, mengatakan kerjasama tersebut sebagai upaya untuk memenuhi target pajak yang pada tahun 2013 mengalami kenaikan 50 persen dari tahun sebelumnya. Target pajak tersebut meliputi pajak penghasilan (PPH), pajak pertambahan  nilai (PPN) dan pajak lainnya (PL) diluar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
 “Tahun lalu (2012, Red) target pajak kita Rp 212 miliar dan terealisasi Rp 288 miliar. Namun, untuk tahun ini target tersebut naik hampir 50 persen menjadi 311,431 miliar. Untuk itu, dibutuhkan dari semua pihak untuk memenuhi target tersebut,” jelasnya.
“Khusus dengan Polres Kendal dan Batang, kami telah menindak lanjuti perjanjian penanda tanganan kerja sama antara Menteri Keuangan dan Kapolri,” jelas Eka, kemarin.
Kapolres Kendal, AKBP Asep Jenal saat dikonfirmasi, membenarkan hal tersebut. Pada prinsipnya, pihaknya siap membantu petugas pajak, baik melakukan sosialisasi dan penagihan pajak. “Kami siap membantu, meski tanpa diminta sekalipun. Sebab hal itu sudah menjadi kewajiban kami,” paparnya. (mg1/ric)

*) Tayang di Radar Semarang, 24 April 2013

Ratusan Pasangan Atribut Pasangan Calon Ditertibkan


KENDAL – Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Kendal bekerjasama dengan Satuan polisi Pamong Praja (Ssatpol PP) menertibkan atribut calon gubernur dan wakil gubernur yang ada di Kabupaten tersebut, kemarin (23/4). Atribut tersebut dinilai melanggar aturan pemasangan sehingga harus ditertibkan.
Ketua Panwaslu Kendal, Supriyadi mengatakan, kegiatan ini akan terus dilakukan sesuai dengan Surat Keputusan (SK) Bupati yang mengharuskan tempat-tempat umum harus bersih dari segala atribut kampanye. “Saat ini, kami fokuskan di jalan protokol. Yaitu mulai dari Kodim sampai Polres,” jelasnya.
Banyaknya poster maupun baliho pilgub yang menghiasi jalan utama Kota Kendal tersebut membuat Panwaslu turun tangan secara langsung untuk menertibkannya. Sebagian atribut tersebut dipaku di pohon dan diikat pada tiang listrik maupun tiang telepon. “Bahkan ada juga yang berbentuk baliho besar di tengah jalan,” imbuhnya.
Selain menertibkan atribut-atribut kecil yang ada di pinggir jalan, mereka juga menurunkan baliho besar pasangan cagub dan cawagub Bibit Waluyo dan Sudijono yang ada di papan reklame di depan kantor Telkom. Begitu juga baliho besar pasangan HP-Don dan Ganjar-Heru yang ada di taman kota Kendal.
Penertiban tersebut, ujar Supriyadi, dilakukan secara serentak di seluruh Kabupaten Kendal dengan sasaran atribut calon pasangan gubernur dan wakil gubernur.  Baliho dan spanduk tersebut kemudian diamankan di kantor Satpol PP untuk diambil oleh masing-masing tim kampanye pasangan calon. “Penertiban ini serentak dilakukan di 20 kecamatan yang ada di kabupaten Kendal,” tegas Supriyadi.
Sementara itu, Panwaslu Kabupaten Demak bersama Satpol PP, kemarin, menyita ratusan lembar atribut liar yang dipasang sembarangan di tempat-tempat yang dilarang. Diantaranya, dipaku di pohon, jembatan, dan lainnya. Operasi penertiban baliho cagub-cawagub dan lambang parpol tersebut digalakkan di beberapa lokasi di tiga kecamatan, yakni kecamatan Demak Kota, Wonosalam dan Karangtengah.
Hasilnya, Panwaslu berhasil mencopot 173 baliho cagub-cawagub dan 90 bendara parpol. Ketua Panwaskab Demak, Khoirul Saleh mengungkapkan, penertiban ini dilakukan sesuai dengan SK Bupati Demak Nomor 273/58/2013 tentang tempat kampanye dan alat peraga. Menurut dia, atribut dan alat peraga itu telah melanggar aturan karena dipasang tidak pada tempatnya, termasuk di tempat lembaga pendidikan. “Yang paling banyak dipasang di jembatan, termasuk di jembatan Kracaan dan jembatan Cabean,” ungkapnya. Khoirul menambahkan, atribut liar itu dimasukkan di gudang dan pihak pemilik dipersilahkan untuk mengambilnya. (mg1/hib/ric)

*) Tayang di Radar Semarang, 24 April 2013
DIROBOHKAN
Gabungan Panwaslu Kendal dan Satpol PP merobohkan baliho salah satu pasangan calon yang dinilai melanggar aturan, kemarin.

Selasa, 23 April 2013

BNN Kendal Sasar 10 Perusahaan

KENDAL – Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Kendal kembali mengampanyekan kawasan bebas narkoba di perusahan swasta dan milik pemerintah. Salah satunya, seperti yang digelar di PT. Industri Gula Nusantara (IGN), kemarin (16/4).
Kegiatan betujuan membentuk kader penyuluh di perusahaan yang notabene memiliki banyak karyawan. Kepala BNN Kendal, Teguh Budi Sulistiyo mengatakan, pihaknya akan gencar menggelar sosialisasi. Utamanya, kepada karyawan perusahaan-perusahaan. Baik perusahaan swasta maupun milik daerah.
Tahun ini, BNN menargetkan sepuluh perusahaan di Kendal. “Tahun lalu, kita sudah melakukan sosialisasi pada delapan perusahaan. Saat ini kami tambah dua jadi sepuluh,” jelasnya.
Sepuluh perusahaan tersebut, meliputi PT Kayu Lapis Indonesia, Rimba Partikel Indonesia, Asia Pasifik Fiber, Tossa, Sari Tembakau dan Perusahaan Daerah milik Pemkab.
“Ini (IGN, red) perusahaan kedua yang telah kami lakukan sosialisasi.” (mg1/isk/cel)


*) Tayang di Radar Semarang, 17 April 2013

Temukan Ular Sanca, Hampir digigit


KENDAL – Warga Juwiring Kecamatan Cepiring Kabupaten Kendal digegerkan oleh penemuan ular sepanjang 3,2 meter. Ular tersebut ditemukan di area kebun milik warga dekat persawahan.
Penemuan ular sanca ini, kali pertama diketemukan oleh Akhmad Sokhid, 30, warga Juwiring RT 06 RW 2 kecamatan Cepiring. “Ular ini kami tangkap bersama tiga teman saya,” ujar Sokhid seraya memamerkan ular tangkapannya, kemarin (22/4).
Saat ditemui di rumahnya, Sokhid mengatakan, pihaknya menemukan ular tersebut pada hari Minggu (21/4) sekitar pukul 20.00. Ketika itu ia sedang melaksanakan ronda beserta teman-temannya.
Awalnya ia melihat tubuh ular yang melintas di jalan. Sebagian kepalanya telah masuk ke dalam selokan. Merasa penasaran dengan sosok tersebut, kemudian ia menariknya dan mengajak teman-temannya untuk mengangkatnya. Sebelumya, ia sempat ragu bahwa itu ular betulan. “Soalnya di daerah sini katanya banyak ular jadi-jadian,” imbuhnya.
“Saya hampir digigit, Mas. Namun karena kepala ular tersebut berhasil saya pegang, akhirnya ular tersebut hanya melilit tangan saya. Kemudian oleh teman saya, ular tersebut langsung diangkat dan diamankan,” jelasnya. (mg1/ric)

*) Tayang di Radar Semarang, 23 April 2013

 ULAR SANCA
Ahmad Sokhid (kiri) menunjukkan ular temuannya sepanjang 3,2 meter dengan berat 15 kilogram.

Lembar Jawab Unas Mudah Sobek

KENDAL – Kualitas kertas lembar jawab ujian nasional (LJUN) kembali dikeluhkan peserta unas tingkat SMP hari pertama kemarin (22/4). Lembar jawaban yang tipis dan kualitas kertas buruk sempat mengganggu konsentrasi siswa dalam mengerjakan soal ujian.
Seperti yang dikeluhkan oleh Iskandar Ali, 14, siswa kelas SMP Negeri 1 Kendal. Ia mengaku sangat kesulitan ketika harus mengerjakan pada lembar jawab. “Harus hati-hati untuk mengerjakannya. Kertasnya tipis dan mudah sobek,” jelasnya.
Ketika Iskandar akan menghapus, lingkaran pada pilihan ABC pun ikut kehapus. Tak ayal, ia pun harus ekstra hati-hati untuk melingkarinya. Ia berharap, lembar jawab UN selanjutnya diperbaiki, sehingga mudah untuk dikerjakan. “Biar saya bisa cepat selesainya,” harapnya.
Keluhan senada disampaikan Winda, 15. Ia mengaku harus hati-hati ketika ingin menghapus lingkaran yang salah. Tipisnya kertas juga menjadi penyebabnya. “Salah tekan bisa-bisa bolong,” imbuhnya.
Kepala SMP Negeri 1 Kendal Sri Hardanto saat dikonfirmasi membenarkan hal terebut. Untuk mengantisipasinya, ia kerap mengingatkan siswa-siswanya untuk selalu berhati-hati dalam mengerjakan. “Ya, semoga kejadian serupa tidak terulang lagi,” harapnya.
Meski ada beberapa keluhan, Sri Handarto mengklaim untuk pelaksanan unas kali ini berjalan lancar. Dari total 255 siswanya, tercatat hadir semua. Selain itu, pengiriman soal tidak ada keterlambatan. “Saya optimistis sekolah kami bisa lulus seratus persen,” ujarnya.
Kemarin, seluruh siswa SMP dan sederajat melaksanakan unas hari pertama dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia. Untuk hari ini, mereka akan mengerjakan Bahasa Inggris, besok Matematika dan lusa IPA.
Terpisah, kepala Dinas pendidikan (Disdik) Kendal, Muryono, juga mengakui adanya soal kualitas LJUN  yang buruk. Pihkanya mengaku akan memberikan masukan kepada pihak pemindai pengolah LJUN setara SMP/MTs dan kejar paket B tersebut. Sehingga tidak merugikan para peserta unas. “Ya Mas, kami melihat LJUN ini tipis. Kami akan memberikan masukan kepada PT Wahana Selaku pemindai pengolah nilai LJUN setingkat SMP/MTs dan kejar paket B. Sehingga bisa diantisipasi jangan sampai peserta unas dirugikan,” ujarnya.
Total peserta UN setingkat SMP/MTs tahun ini mencapai 15.143 siswa. Mereka terdiri atas 14.431 siswa SMP/MTs/SMPT/SMPLB dan 712 merupakan siswa kejar paket B. (mg1/aro/cel)

*) Tayang di Radar Semarang, 23 April 2013
TERTIB
Meski terkendala tipisnya lembar jawab ujian, siswa SMP Negeri 1 Kendal tertib mengerjakan Unas

Sabtu, 20 April 2013

Pesta Ganja, Pelajar Dibekuk

KENDAL – Satuan Narkoba Polres Kendal bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Kendal berhasil membekuk sepuluh tersangka.
Mereka merupakan pengedar dan pengguna narkoba dari tiga jaringan berbeda. Dua di antaranya adalah pelajar.
Jaringan pertama, pengedar ganja dengan barang bukti seperempat kilogram ganja. Yaitu Andre Wibowo, 20; Andika Yogi Lois, 19; dan Rifqi Irfan Nugroho. Andre menyimpan dan menguasai narkotika golongan 1 jenis ganja sebanyak dua paket.
Ia mengaku mendapat barang haram tersebut, dengan membeli sebanyak empat paket. Harga per paket Rp 50 ribu. Narkoba dibeli dari tersangka Andika Yogi.
Dari Yogi, berhasil diungkap Rifqi, warga Gebanganom Wetan, yang juga seorang bandar. Ia mengaku mendapatkan barang tersebut dari Jakarta.
Jaringan kedua pemakai dan pengedar sabu-sabu. Pelakunya, Pratomo, 41; dan Dian Syah Yudi Nurachman, 32. Pratomo ditangkap pada Kamis (7/3) pukul 22.00 di seberang jalan lokalisasi Gambilangu.
Dari pengakuan Pratomo, terseret nama Dian Syah. Dian ditangkap pada Jum’at (8/3), pukul 02.00 di depan kios kelontong di desa Sumberjo, Kaliwungu.
Jaringan ketiga, adalah lima orang yang tertangkap saat berpesta ganja di Stasiun Kereta Api Kalibodri. Mereka adalah Abdul Hamid Amar, Nur Kholis, MK, MT, dan ASH. Tiga terakhir masih remaja.
Kasat Narkoba, AKP Bagiyo Prayitno mengatakan, para tersangka bakal dijerat pasal berbeda-beda. Ancaman hukumannya, maksimal 20 tahun. (mg1/isk/cel)

*) Tayang di Radar Semarang, 17 April 2013
GELAR PERKARA
Tersangka diinterogasi AKP Bagiyo Prayitno saat gelar perkara di Polres Kendal, kemarin

Tampilkan Srikandi Senopati

KENDAL – Kabupaten Kendal kembali mendapat kehormatan, dipercaya mewakili Jateng, pada gelaran Parade Budaya Nusantara. Kegiatan ini dihelat di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) pada 20-21 April mendatang.
Ini kali keempat Kendal menjadi wakil Jateng. Sebelumnya, pada 2002 (masuk nominasi), 2005 (masuk 5 besar), dan 2009 (pentas khusus dihadiri para duta besar).
Bupati Kendal Widya Kandi Susanti mengatakan, selama ini Kendal menjadi primadona dalam hal kesenian.
Dalam pentas nanti, Kendal akan menampilkan Sendratari Parikesit Winisuda (Ratuning Jagad) dengan basis wayang orang berkekuatan 54 seniman.
Sementara dalam pawai budaya nusantara, Kendal akan melakonkan Sendratari wayang Srikandi Senopati. Juga Batik Carnival yang divisualisasikan dalam rombongan raja-raja dari seribu negara. “Kita mendapat nomor urut sepuluh dari 20 peserta yang mewakili masing-masing provinsi.”
Dalam pementasan tersebut, Bupati Widya akan terjun langsung memerankan sebagai sosok Srikandi, senopati wanita terkenal dalam pewayangan.
Widya juga akan naik kereta teratai emas dengan kawalan parjurit putri. “Kebetulan kita memiliki bupati seorang wanita yang berhasil dalam memimpin daerahnya,” jelas Ketua Dewan Kesenian Kendal, Itos Budi Santoso.
Dalam parade tersebut, juga akan ditampilkan panggung garuda, para raksasa, dan kiai Setyo Manunggal. Semua akan diarak bersama barisan spanduk, bendera, lambang Jateng, lambang kabupaten Kendal, dan umbul-umbul. “Setelah ini kita akan lakukan geladi bersih.” (mg1/isk/cel)


*) Tayang di Radar Semarang, 17 April 2013
SRIKANDI
Para Peserta pentas seni dan budaya saat g
eladi bersih di halaman Pendopo Kabupaten Kendal

Kamis, 11 April 2013

Anya Wardoyo, Petenis Muda Berprestasi 'Berlatih Tiga Jam Sehari, Ingin jadi Maria Sarapova'

LANGGANAN JAWARA
Anya saat berlatih tenis.

Ungkapan kecil-kecil cabe rawit layak disematkan pada Anya Wardoyo. ketika teman-teman seusianya sibuk bermain, ia justru pilih mengejar prestasi di bidang tenis lapangan. Puluhan gelar telah ia raih, baik lokal maupun nasional.
Nama lengkapnya, Fatima Andwidatu Wardoyo. Tapi, gadis lincah ini intim disapa Anya Wardoyo merupakan. Ia salah satu petenis remaja yang telah beberapa kali mengharumkan nama kota semarang.
Perempuan kelahiran 15 Oktober 2002 itu, berkali-kali menyabet gelar jawara di ajang kejuaraan tenis lapangan.
Pada 2012 saja, ia telah telah mengoleksi sekitar 20 medali. Antara lain, juara I tunggal putri kelompok umur (KU) 10 di Sultan Agung Bantul DIY; Juara I Sportama Phinisi Yunior Nasional Super Series di Cilacap.
Predikat lainnya,  juara I tunggal putri tonis KU 14 Piala Rektor Unnes, juara II tunggal putri Tegal Open, juara III ganda putri KU 10 Kejurnas Malang Open, Juara III tenis putri tingkat kota Semarang. Anya juga pernah menyabet juara IV dalam Pekan Olahraga Tenis Nasional di Jakarta.
“Sebenarnya masih banyak lagi, tapi saya lupa,” jawabnya polos. Januari lalu, Anya menjadi semifinalis tunggal putri kelompok umur (KU) 12 tahun pada even AFR Turnamen Remaja Putri di lapangan Manahan Solo.
Anya menyukai tenis lapangan sejak kelas 2 SD. Awalnya, ia hanya ikut-ikutan ayah dan kakaknya.
Saking seringnya ikut, lama-lama ia kepincut juga. Tak tanggung-taggung, ia langsung bergabung dengan Smart Tennis Semarang di Tambora, Jatingaleh, besutan Terry Sugijatti.
“Yang pertama mengajari saya main (tenis) itu bapak. Karena bapak sibuk kerja, jadi saya minta masuk sekolah tenis,” jelasnya.
Pelajar kelas V SDIT Cahaya Bangsa ini mengaku, sukses yang ia raih, karena rajin berlatih dan berdoa. “Dalam sehari, saya biasanya berlatih tiga jam selama lima hari dalam seminggu,” ucapnya.
Selain itu, bagi Anya, dukungan keluarga dan juga teman-teman sangat berpengaruh. “ Tiap tiap kali mengikuti turnamen, saya sering didoakan pak guru dan teman-teman di sekolah,” akunya.
karena masih bersekolah, Anya mengaku, kadang merasa terganggu dengan jadwal turnamen yang berbarengan dengan tes sekolah.
“Terpaksanya ya ikut ujian susulan. Tapi dari sekolah sudah memaklumi kok.
Warga Graha Taman Bunga BSB B4 No 8 Mijen kota Semarang ini  bercita-cita ingin menjadi seperti Maria Sarapova, petenis putri nomer satu dunia. Ia akan terus berlatih agar cita-citanya tercapai. “Saya juga ingin seperti Victoria Azarenka,” tuturnya.
Sang ayah, Jitu Nove Wardoyo, 42, mengaku tidak pernah memaksa anaknya menjadi petenis. “Mungkin karena sering lihat saya main, jadi ingin mengikuti,” jelas pria kelahiran Purworejo ini. 
Menurut Jitu, bermain tenis hanya untuk mengisi waktu saja. Namun, setelah melihat anaknya punya bakat dan bisa mewarnai dunia tenis, ia sepakat untuk menyeriusi. “Kebetulan anaknya juga mau.”
Selain Anya, putra pertamanya, Manggi Waldi Fabian Wardoyo, juga mengikuti jejaknya. Ia dan istri mendukung penuh keinginan anak-anaknya berkarir di tenis. “Biasanya, tiap akhir pekan, selalu saya jenguk,” jelasnya.
Ia berharap, ke depan putra-putrinya menjadi pemain tenis kelas dunia seperti yang mereka cita-citakan. “Sebagai orang tua, saya hanya bisa mendukung.
Dalam waktu dekat, Anya berencana mengikuti kejuaran tenis lapangan tingkat nasional yang digelar Apkomindo di Ambarawa, April mendatang. Untuk itu, Anya kini serius berlatih dan konsisten dengan latihannya. “Saya juga tak lupa minta doa dari teman-teman,” harapnya. (ahmad faishol/isk)

*) Tayang di Radar Semarang, 9 April 2013

Kamis, 04 April 2013

RGM One FM, Radio Komunitas IAIN Walisongo 'Penyiar Tak digaji, Gandeng Sponsor dengan Acara Off Air'


HOBI - Penyar RGM One FM, di ruang siar

Jika Anda bermukim di wilayah Ngaliyan, pasti tak asing dengan nama RGM One FM. Radio Komunitas milik IAIN Walisongo ini, sangat dikenal di kalangan mahasiswa.
Jangan bayangkan studio radio mahasiswa ini mewah. Sebaliknya, sangat sederhana untuk sebuah studio.
Hanya ada dua ruangan kecil berukuran 3 x 3 meter. Ruangan itu berisi komputer, mikrofon, headset, dan audio mixer. “Selamat datang di studio kami. Silahkan masuk,” sambut Direktur RGM One FM, Sugiono.
Toh, di balik kesederhanaan tersebut, ternyata telah lahir talenta-talenta berbakat yang membawa nama harum RGM One FM dan IAIN Walisongo.
Sebut saja Nadhif Adhie atau yang akrab dipanggil Abah Nadhif. Pria bertubuh tambun ini sekarang telah menjadi bos radio di daerah Boyolali. Ia punya lima studio radio. “Abah Nadhif itu lah pendiri komunitas ini,” jelas Gigie, panggilan akrab Sugiono.
Tak hanya dalam bidang broadcasting, alumni komunitas ini juga banyak yang sukses dalam dunia entertain. Siapa yang tak kenal Rebondang Souza, presenter gokil salah satu stasiun TV swasta nasional, ternyata jebolan dari RGM One.
Ada lagi, Rifqi Aulia Erlangga, presenter TVRI Jawa Tegah, sekaligus dosen di beberapa universitas ternama di Semarang.
“Pokoknya masih banyak. Ada yang jadi manager, teknisi, ada juga yang masih bekerja di radio komersial. Hebatnya, mereka masih mau menjalin komunikasi dengan kita,” imbuh mahasiswa asal Demak ini.
RGM One didirikan pada 27 agustus 1994 silam. Tujuannya menfasilitasi siapa saja yang ingin mengembangkan diri di bidang broadcasting.
Terlebih, ketika itu, belum banyak radio komunitas. Tak hanya belajar di bidang penyiaran, mereka juga belajar public speaking.
 Anggota RGM tak terbatas mahasiswa IAIN. Sebaliknya, terbuka untuk lintas universitas. “Bahkan ada beberapa anak SMA yang bergabung di sini,” jelas pria menjabat direktur sejak januari 2013 silam.
Fatur Rahman, 21, salah satu kru RGM One FM, mengaku senang menjadi bagian dari radio komunitas ini. Meski, kadang ada beberapa alat yang rusak, ia mengklaim kegiatan tetap jalan.
“Namanya juga radio komunitas, ya beda dengan radio profesional. Tapi saya suka, teman-teman sangat solid,” jelas mahasiswa Fakultas Ushuluddin semester VI ini.
Radio komunitas, jelas Fatur, tidak diperkenankan mencari iklan komersial. Untuk mengantisipasi, ia dan teman-teman kerap menggelar kegiatan off air, dengan menggandeng sponsor.
“Biasanya dalam bentuk acara publik seperti parade band, festival anak sholeh, juga stand up comedy,” jelas mahasiswa asal Batang ini.
Upaya lain, mengajukan permohonan dana kepada kampus untuk perawatan alat. Sebab radio ini salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Karena itu, masih dijatah IAIN, meski nilainya sangat terbatas.
“Untuk peralatan harus selalu di upgrade tiap tahunnya,” jelas mantan direktur RGM One FM periode 2011-2012 ini.
Radio yang dulu bernama Radio Gema Mahasiswa Islam ini fokus pada generasi muda, utamanya mahasiswa. Maka, tidak heran ketika mengudara, kerap terdengar kata intelektual muda. Kata itu merupakan panggilan akrab pendengar setia radio yang berada di frekuensi 107.7 FM ini.
Biasanya, kata tersebut akan disambung dengan kata Kenali Dirimu Untuk Mengenal Tuhanmu. Kalimat itu merupakan slogan radio komunitas RGM One FM agar pendengarnya selalu bisa mengintrospeksi diri.
Banyak kegiatan yang mereka jalankan. Mulai pagi, pukul 07.00 hingga 01.00. Acara-acara yang disajikan pun pro-anak muda. Selain musik, ada juga talk show dan diskusi. Bahkan, kadang mereka diminta mengisi pelatihan broadcasting di kampus lain. “Pokoknya acara yang bermanfaat bagi anak muda,” jelas Gigie.
Meski jangkauan radio komunitas ini terbatas hanya 6-10 km, namun respons dari masyarakat cukup bagus. Tidak hanya mahasiswa, anak-anak di kompleks kampus pun memberi feedback luar biasa. Bahkan ibu-ibu penjual di warung pun mengaku menjadi pendengar setianya. “Ada juga pendengar dari daerah Manyaran yang sengaja mendatangi kantor hanya untuk berkenalan dengan penyiarnya,” kata Gigie, bangga.
Salah satu rencana yang ingin direalisasikan, dalam waktu dekat ini, membuat digital broadcast radio link. Atau, lazim disebut radio streaming. “Jika rencana sudah terealisasikan, siaran kami bisa didengar sampai mancanegara.”
Gigie menuturkan, apa yang dilakukan para kru RGM One, semua didasari atas hobby. Meski dengan kru 35 orang, tapi jika didasari keterpaksaan, pasti tidak akan jalan. “Walaupun kami tidak dibayar, kita tetap enjoy menjalani. Kita niatnya untuk belajar.”
Ke depan, mereka berharap bisa terus eksis dan menghasilkan sumber daya manusia yang kreatif. (ahmad faishol/isk/cel)


*) dimuat di Radar Semarang, 4 April 2013 

Rabu, 03 April 2013

Tiket Tawang Jaya Jadi Rp 80 Ribu


PURWOSARI– PT Kereta Api Indonesia (KAI) mulai Senin (1/4) mulai menghentikan KA Tawang Jaya AC non-AC jurusan Semarang Poncol-Pasar Senen Jakarta. Sebagai gantinya, dioperasikan KA Tawang Jaya AC. Akibatnya, harga tiket yang semula Rp 35 ribu melonjak menjadi Rp 80 ribu.
“Ini merupakan salah satu realisasi kami (PT KAI, Red) yang menggariskan seluruh kereta api jarak jauh dan menengah telah menggunakan AC pada 2013,” Jelas Manager Humas Daop IV PT KAI Semarang, Surono, kemarin (01/04).
Dikatakannya, kenaikan harga tiket tersebut masih dalam batas kewajaran. Hal ini mengingat adanya penambahan fasilitas pendingin ruangan yang ada dalam masing-masing gerbong. "Penyesuaian ini diperlukan untuk menutup peningkatan biaya operasional penggunaan AC," jelasnya.
Harga tersebut, lanjut Surono, nantiya dapat berubah-berubah sesuai kondisi namun masih dalam batas yang ditentukan. “Batas bawah adalah Rp 75 ribu dan batas atas adalah Rp 200 ribu,” imbuhnya.
Meski mengalami kenaikan lebih dari 100 persen, Surono mengklaim animo masyarakat untuk menggunakan KA Tawang Jaya masih tinggi. Siang kemarin, Dari 848 tempat duduk yang ada dalam 8 gerbong, tercatat tinggal 60 tempat duduk yang tersisa. (mg1/ton/cel)


*) dimuat di Radar Semarang, 2 April 2013