Kamis, 28 Maret 2013

Kalau Memang Cinta, Tak Perlu Gengsi

BERMULA DARI BENCI – Adegan lakon Orang Kasar yang dimainkan Sarkem menyentil tentang kasih sayang

NGALIYAN - Sanggar kemanusiaan (Sarkem) Yogyakarta, Jum’at (22/3) malam, menampilkan pementasan teater berlakon Orang Kasar.

Pementasan berlangsung di Auditorium Kampus I IAIN Walisongo. Pementasan menggandeng Kelompok Pekerja Teater (KPT) BETA IAIN Walisongo, selaku penyelenggara.

Lakon karya Anton Chekov ini bercerita tentang dua orang yang saling berlaku kasar dalam tindakan maupun kata-kata namun pada akhirnya saling jatuh cinta.
Nyonya Martopo, seorang janda yang ditinggal mati suami, mencoba untuk berlaku setia terhadap sang suami. Namun ternyata si suami punya utang yang belum dibayarkan.
Belum genap tujuh bulan kematian suami, hadir Baitul Bilal, mantan tentara revolusi sekaligus teman almarhum suami Nyonya Martopo. Bilal menagih utang almarhum suaminya.

Utang harus dibayar saat itu juga. Merasa bukan urusannya, Nyonya Martopo menolak. Perseteruan pun terjadi, sampai-sampai Pak Darmo --pembantu Nyonya Martopo-- tidak mampu meredam. Dalam perseteruan tersebut, muncullah benih-benih cinta di antara keduanya. Kekuatan cinta itulah yang nantinya bisa melebur amarah.

Pimpinan produksi, Nadia Aghnia menjelaskan, melalui pementasan Orang Kasar, Sarkem ingin mengajak siapa saja untuk bersikap jujur pada diri sendiri dan kepada orang lain.

“Tidak perlu gengsi atau malu mengungkapkan kasih sayang. Ditambah lagi, dengan begitu banyaknya ‘topeng pencitraan’ yang sering kita jumpai di mana saja,” sentil Nadia.

Tak pelak, pementasan yang berakhir pukul 21.30 ini pun mendapat applause dari semua hadirin yang memadati gedung tersebut.

Dengan penataan artistik dan peralatan yang serba komplet, menjadikan pementasan kali ini terkesan sempurna. “Dari semua pementasan sebelumnya (Jogja dan Solo, Red), di sini yang paling mengesankan,” ujar Jaka AZ, Sutradara pementasan.

Arwani, perwakilan dari KPT BETA mengaku senang dengan respons masyarakat. Para 
pengunjung tak hanya mahasiswa. Tapi juga masyarakat pecinta seni. Tercatat yang hadir, kelompok teater dari Pekalongan dan kota Semarang. “Ini berkat kerja keras dari teman-teman semua,” jelas Mahasiswa Jurusan Tarbiyah ini.

Sebelumnya, Sarkem juga mementaskan lakon yang sama di Rumah Budaya EAN Kadipiro, Bantul, DI Jogjakarta. Juga di Sanggar Teater Tesa Fakultas Sastra dan Seni Rupa UNS Solo.
IAIN Walisongo merupakan tempat pementasan terakhir dalam rangkaian Pentas joglosemar (Jogjakarta – Solo – Semarang)”. (mg1)


*) dimuat di Radar Semarang, 24 Maret 2013

0 komentar:

Posting Komentar